Latar Belakang
Akhir-akhir ini hampir
setiap hari kita mendengar terjadinya kebakaran di tempat kerja ataupun
perumahan. Untuk menghindari hal tersebut pada dasarnya terdapat
tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi
kebakaran yaitu :
1. Tindakan
Preventive
2. Tindakan
Represive
3. Tindakan
Rehabilitative
Yang dimaksud dengan :
1.
Tindakan Preventive yaitu tindakan yang dilakukan sebelum
terjadi kebakaran dengan maksud menekan atau mengurangi faktor-faktor yang
dapat menyebabkan timbulnya kebakaran. Contohnya yaitu dengan melakukan
Identifikasi terhadap sumber-sumber terjadinya kebakaran seperti : Karena
Faktor Manusia (Gas LPG, Sambungan Listrik, Lilin), Faktor Alam (Petir, Gempa
Bumi, Petir, Gunung Meletus), Faktor Penyalaan Sendiri (Timbunan Sampah, Penyimpanan
Bahan Kimia yg mudah terbakar). Jika kita dapat melakukan identifikasi terhadap
penyebab kebakaran tersebut hendaknya kita juga dapat melakukan tindakan
pengendalian bahaya kebakaran secara dini dengan tim tanggap darurat di tempat
kerja sepertinya menyediakan perlengkapan darurat kebakaran spt APAR, Hydrant,
Selimut api, Alarm Kebakaran, Pelatihan-pelatihan simulasi keadaan darurat,
Jalur-jalur evakuasi, Asemmbly Point dan harus juga dilengkapi dengan Prosedur
Kerja Keadaan Darurat kebakaran.
Berikut Tindakan-tindakan
Preventive yang dapat dilakukan :
§ Mengadakan
penyuluhan-penyuluhan
§ Pengawasan
terhadap penyimpanan dan penggunaan barang-barang
§ Pengawasan
peralatan yang dapat menimbulkan api
§ Pengadaan
sarana pemadaman kebakaran
§ Pengadaan
sarana penyelamatan dan evakuasi termasuk tangga darurat dan kelengkapannya
§ Pengadaan
sarana pengindera kebakaran
§ Mempersiapkan
Juklak (Petunjuk Pelaksanaan)
§ Penegakkan
peraturan dan ketentuan-ketentuan
§ Mengadakan
latihan berkala
2.
Tindakan Represive yaitu tindakan yang
dilakukan pada saat terjadi kebakaran dengan maksud untuk
mengurangi/memperkecil kerugian-2 yang timbul sebagai akibat dari kebakaran.
Berikut
Tindakan-tindakan Represive yang dapat dilakukan :
§ Mengoptimumkan
seluruh sistem dan sarana untuk mengontrol keadaan darurat kebakaran sesuai
tingkatannya.
§ Memastikan
keterlibatan seluruh pihak yang terkait. Apa – siapa? (who doing what?)
§ Siapkan
seluruh data yang diperlukan untuk proses penanganan tanggap darurat. (Drawing,
jenis material, akses, jumlah karyawan, dll.)
§ Tanggap
cepat & tepat
3.
Tindakan Rehabilitative yaitu usaha-usaha yang
dilakukan setelah terjadi kebakaran, dengan maksud evaluasi dan menganalisa
peristiwa kebakaran untuk mengambil langkah-langkah berikutnya, antara lain:
§ Membuat
pendataan
§ Menganalisa
tindakan-tindakan yang telah dilakukan
§ Menyelidiki
faktor-faktor penyebab kebakaran sebagai
bahan
pengusutan.
§ Pemulihan
§ Penyampaian
ke Publik
Tujuan dan hasil yang diharapkan dalam pelatihan ini
adalah:
- Pemahaman secara benar
prinsip-prinsip Pemadam
Kebakaran secara umum
- Memahami penyebab dan akibat kebakaran
- Kemampuan mengidentifikasi dan menganalisa bahaya dan mengambil tindakan pencegahan serta tindak lanjut perbaikan terhadap potensi bahaya kebakaran
- Kemampuan merancang dan menyusunan program-program penerapan Sistem Tanggap Darurat
Metode
Pelatihan:
-
Presentasi
-
Diskusi Umpan
Balik
-
Role Play
(Simulasi)
-
Quiz Interaktif
-
Praktek Simulasi
Pemadam Kebakaran
Materi Pokok
Pelatihan:
-
Norma
Penanggulangan Kebakaran
-
Manajamen
Penanggulangan Kebakaran
-
Teori Api dan
Anatomi Kebakaran
-
Pengenalan
Sistem Proteksi Kebakaran
-
Manajemen
Tanggap Darurat
-
Praktek
Pemadaman
-
Simulasi Keadaan
Darurat
Peserta yang
cocok mengikuti Pelatihan ini adalah:
Top Manajemen, Managerial, Supervisor, Staff, HRD,
Purchasing, Operasional, Logistik, Legal, Security, Management Representative,
HSE,
Fasilitas:
-
Ruang Pelatihan
Representative
-
Modul
-
Training Kit
(Notes, Pulpen, Goodybag)
-
Sertifikat
Pelatihan
-
Souvenir
-
Lunch
-
Coffee Break 2x
-
Alat Praktek
Pemadaman Api